Selama 30 tahun terakhir, seragam militer telah jauh berubah. Selain
menggunakan bahan baku baru, seragam militer kini dapat terhubung dengan
komputer. Saat ini komputer sudah banyak tersebar di semua tingkat
komando. Semua kecanggihan dari seragam, senjata dan perlengkapan
personel bisa diperoleh, tinggal tergantung dari seberapa besar dana
yang digelontorkan pemerintah.
Pada tahun 2025 nanti, helm militer untuk pasukan darat akan mewakili
sistem pribadi yang akan digunakan untuk membawa sistem komunikasi
kecil, super-ringan, plus sistem untuk bertahan hidup. Para ilmuwan
Inggris dan Perancis memprediksi bahwa helm tempur di masa depan benar-benar akan menutupi seluruh kepala dan dilengkapi kamera slide-out.
Helm akan dibuat dari kevlar atau nilon balistik dengan traumatic gasket
untuk melindungi tentara dari dampak peluru. Pelindung mata akan
memiliki efek shading -
ini akan dibuat dengan menggunakan teknologi yang sama dengan yang
digunakan untuk produksi kacamata. Perisai akan berfungsi untuk
melindungi mata tentara dari berkedip tiba-tiba, misalnya, saat terjadi
ledakan bom/rudal atau cahaya yang kuat.
Di bagian bawah helm, di mana wajah tetap terbuka, akan dilengkapi
dengan sistem filter ganda yang dipasang di sisi helm. Filter ini akan
menjamin perlindungan optimal bagi tentara dari senjata kimia dan
biologi, serta dari zat beracun radioaktif dan lainnya. Singkatnya,
tentara akan benar-benar terlindungi dari bahaya yang kadang-kadang
tidak terdeteksi.
Untuk komunikasi pribadi, helm masa depan akan memiliki mikrofon
(built-in), mirip dengan helm masa kini yang digunakan oleh pilot. Untuk
komunikasi darurat, untuk memberi perintah kepada sekelompok tentara,
helm akan dilengkapi dengan voice box. Voice box ini akan mencakup
perangkat penerjemah, sehingga seseorang bisa berbicara dengan bahasanya
negaranya sendiri.
Untuk operasi di daerah gelap, seperti di dalam sebuah gedung, helm akan
dilengkapi dengan sumber cahaya. Tidak perlu menggerakkan tangan
(senter dll) untuk melihat, cahaya akan otomatis diarahkan ke mana
tentara itu melihat. Tidak hanya itu, helm masa depan ini akan memiliki
sistem minum terpadu, mirip dengan respirator tentara Inggris saat ini.
Helm masa depan setidaknya akan berbobot 1,5-2 kilogram - hampir sama
beratnya dengan helm yang digunakan oleh pilot helikopter militer.
Seragam tempur infanteri dari tim respon cepat akan dibuat dengan dasar teknologi all-in-one.
Tidak mirip dengan seragam infanteri dan tanker modern saat ini, yang
semua alat yang dibutuhkan tergantung pada sabuk. Karena desainnya yang
unik, seragam ini akan dijahit secara individual untuk setiap prajurit.
Seragam tempur masa depan tidak akan lebih tebal dari setelan menyelam
saat ini. Kain yang digunakan pada seragam akan memiliki struktur
kapiler, dengan kandungan zat gelatin dalam bentuk mosaik yang berguna
untuk melindungi seseorang dari panas atau dingin yang berlebih. Dulu,
teknologi pakaian-pemanas pernah dirancang untuk para awak pesawat
pembom B-17 selama Perang Dunia II.
Di masa depan, kain seragam akan memiliki sifat tahan api dan air.
Seragam ini juga akan dapat berubah warna sesuai dengan lokasi misi
seorang tentara. Microdots ditanamkan ke permukaan seragam, berisi
pigmentasi kimia yang memungkinkan kain untuk berubah warna dan pola
untuk mengaburkan siluet manusia. Teknologi ini tidak akan membuat
tentara tak terlihat, tetapi akan membuatnya lebih sulit untuk
dideteksi, seperti bunglon.
Perangkat ini sudah sudah dipersiapkan dan akan semakin dikembangkan, dan tidak ada alasan untuk tidak meng-upgrade seragam tentara pada tahun 2025 nanti
Sarung tangan akan sangat lembut untuk memastikan kenyamanan dalam
mobilitas maksimum, dan pada saat yang sama akan cukup tebal untuk
melindungi tentara dari bahan kimia. Sepatu boot akan cukup tinggi,
namun akan memiliki sol lebih tebal untuk menetralkan daya kejut yang
besar. Sol juga akan memiliki perlindungan terhadap bahan kimia,
termasuk cairan yang dapat melumerkan plastik. Baik sepatu bot dan
sarung tangan akan terhubung dengan seragam pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki untuk memastikan perlindungan terhadap senjata nuklir.
Setiap infanteri akan memakai perangkat kecil di pergelangan tangan
untuk menentukan tingkat kontaminasi di lingkungan sekitarnya, termasuk
tingkat radiasi.
Kantong kargo dan kantong dengan flaps akan ditempatkan pada bagian lain
dari seragam. Sebagai contoh, sebuah saku di lengan kanan akan berisi
pil dan suntik oksidan dengan atropin. Sebuah saku di lengan kiri akan
berisi self-adhesive patch untuk memperbaiki bagian seragam yang
rusak. Kantong di kaki kiri akan berisi kit pertolongan pertama, perban
dan jarum suntik dengan obat penghilang rasa sakit. Kantong di kaki
kanan akan berisi persediaan makanan selama 24 jam.
Ikat pinggang akan dilengkapi dengan granat dan botol air, berbagai alat
dan bayonet. Ada kemungkinan bahwa pada tahun 2025, infanteri akan
memiliki radar dan laser kecil namun sangat kuat. GPS akan dipasang pada
lengan kanan.
Perangkat ini sudah sudah dipersiapkan dan akan semakin dikembangkan,
dan tidak ada alasan untuk tidak meng-upgrade seragam tentara pada tahun
2025 nanti. Sangat menguntungkan, masing-masing infanteri akan
menentukan posisinya di medan perang, sementara sang komandan dapat
mengawasi anak buahnya bergerak.
Infanteri masa depan juga akan dilengkapi dengan perangkat penglihatan
pada malam hari dan ransel. Senjata-senjata yang akan digunakan pasukan
darat pada tahun 2025 tidak akan berbeda jauh dari senjata yang
digunakan pada abad ke-20. Ada sejumlah alasan yang menunjukkan bahwa
senapan serbu di masa depan akan menjadi satu standar. Ada tiga jenis
senapan serbu seperti yang digunakan saat ini. Mereka adalah Steyr Pull
(Austria), FAMAS (Perancis) dan SA80 (Inggris). Kaliber 5,6 mm-NATO
adalah salah satu standar yang mungkin akan menjadi universal.
Kemungkinan besar, senapan masa depan akan memiliki kaliber yang sama,
namun dengan daya destruktif yang lebih besar.
Pada tahun 2025, senapan akan memiliki peluncur granat built-in, mungkin
dari kaliber 40 milimeter, karena kaliber inilah yang paling nyaman
digunakan. Divisi pejuang akan memiliki penembak jitu yang bersenjatakan
senapan dan peluru smoothbore dipandu (guided). Peluncur granat akan
menembakkan amunisi terprogram yang akan mampu mengubah lintasan
penerbangan dan bahkan terbang di balik sudut bangunan atau langsung ke
parit. (FS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar