Blogger Widgets

Minggu, 04 Januari 2015

Tiga Senapan Pindad Jadi Primadona


Tiga Senapan Pindad Jadi Primadona Pengunjung melihat replika peluncur roket pada Indo Defence Expo 2014 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu 5 November 2014. Pameran industri pertahanan berskala internasional ini diikuti sekitar 15 ribu delegasi dan 600 perusahaan dari 50 negara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senjata-senjata lokal produk dari PT Pindad ternyata menjadi senjata yang digemari oleh negara asing. Senapan dengan tipe SPR 2, SPR 3 dan SSX762 menjadi primadona dari PT Pindad dalam acara Indo Defence Expo & Forum, JIExpo, Jakarta.

Mereka menjadi produk favorit dikarenakan spesifikasinya yang spesial namun dilabeli harga jauh lebih murah ketimbang senapan dengan spesifikasi yang sama di pasar internasional.


"Karena dari segi harga dengan standar yang lain, mereka lebih ekonomis. Jadi mereka enggak ragu untuk membeli," ujar Sales Force Pindad Mahmed Vincent, Jumat (7/11).


Pindad SPR 2 merupakan senapan sniper yang mampu menembus lapis baja. Pelurunya bekerja dalam tiga tahap, yakni menembus, membakar dan meledakkan sasaran. SPR 2 yang memiliki sistem bolt action ini menggunakan munisi berkaliber 12,7 mm yang mampu menembus lapis baja hingga ketebalan 2cm dengan jarak efektif 1kilometer.


Sedangkan Pindad SPR 3 merupakan senapan sniper yang memiliki kemampuan relatif sama dengan pendahulunya. Konsep dari SPR 3 ini sebenarnya lebih ke arah anti-person, namun SPR 3 mampu menembus lapis baja hingga ketebalan 3cm. SPR 3 ini menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm. SPR 3 dihargai sekitar 12.000 USD.


Kemudian Pindad SSX762 juga sudah menjadi favorit meskipun itu masih menjadi produk baru dari PT Pindad. Kemarin (6/11), wakil presiden Jusf Kalla sempat mengambil dan memegang Senjata laras panjang kaliber 762. Vincent mengatakan bahwa harga belum ditentukan untuk SSX762.


"Kalau yang SSX762 belum ada harganya, karena masih prototype. Produknya masih sangat baru,” jelasnya.

(pit/pit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar